Ground Handling

Blog Ini Berisi Pengetahuan Mengenai Ground Handling

5/03/2015

Pengertian dan Kegiatan Ground Handling

Ground handling adalah suatu aktifitas perusahaan penerbangan yang berkaitan dengan penanganan atau pelayanan terhadap para penumpang berikut bagasinya, kargo, pos, peralatan pergerakan pesawat di darat dan pesawat terbang itu sendiri selama berada di bandar udara, baik keberangkatan (departure) maupun untuk kedatangan (arrival).

Pada buku “Kamus Populer Transportasi dan Logistik” karya Tim Penyusun STMT TRISAKTI pada halaman 45, menjelaskan bahwa ground handling agent (pelayanan teknis penanganan pesawat udara di darat) adalah usaha yang ditunjuk oleh perusahaan angkutan udara untuk mengurus seluruh (sebagian dari proses pelayanan penumpang dan bagasinya serta kargo yang diangkut dengan peswat udara, baik yang berangkat maupun yang datang selama pesawat berada di darat.

Menurut buku “Customer Service dalam Bisnis Jasa Transportasi” karya Suharto Abdul Majid pada halaman xiv, yang menjelaskan bahwa ground handling adalah penanganan di darat atau perusahaan penyedia jasa pelayanan penerbangan selama di bandar udara.

Dari sumber-sumber di atas, kami dapat menarik kesimpulan yaitu ground handling merupakan pelayanan jasa di darat pada saat sebelum keberangkatan maupun setelah kedatangan (pre flight service dan post flight service). Kegiatan ground handling terdiri dari passenger handling, baggage handling, cargo handling, dan aircraft handling.

Passenger handling adalah proses penanganan dan pelayanan terhadap penumpang pada saat di terminal bandar udara keberangkatan maupun kedatangan. Kegiatan passenger handling terdiri dari beberapa unit yaitu check in counter, boarding gate, customer service dan lost and found. Check in counter merupakan tempat dimana penumpang memperoleh boarding pass dan menimbang bagasinya untuk diberi label dan dimasukan ke dalam pesawat. Pada saat check in, penumpang tersebut harus menyerahkan tiket dan identitas dirinya kepada petugas check in counter untuk diperiksa.

Setelah check in dan memperoleh boarding pass, penumpang tersebut diperbolehkan untuk masuk ruang tunggu (boarding gate). Pada saat masuk ke boarding gate, boarding pass penumpang akan diperiksa oleh petugas boarding gate. Pemeriksaan dilakukan agar petugas bisa mendata kembali berapa banyak penumpang yang sudah masuk ke boarding gate. Jika pesawat sudah boarding, petugas boarding gate akan mengarahkan penumpang untuk masuk ke dalam pesawat sesuai urutan.

Urutan penumpang yang naik pesawat yang pertama yaitu penumpang sakit atau disable passenger, dan special passenger, setelah itu penumpang yang membawa bayi dan anak kecil, lalu penumpang executive. setelah itu penumpang ekonomi dengan nomer urut kursi di belakang dan yang terakhir adalah penumpang ekonomi dengan nomer urut kursi di depan.

Di terminal kedatangan, penumpang yang membawa bagasi dapat mengambil bagasinya di conveyor belt. Sebelum penumpang tersebut keluar dari area terminal kedatangan, label bagasinya akan diperiksa dan dicocokan oleh petugas apakah sesuai dengan nomer bagasi yang dibawa oleh penumpang. Jika penumpang kehilangan bagasinya atau terdapat kerusakan pada bagasinya, penumpang tersebut harus melaporkan kejadian tersebut kepada petugas lost and found. Petugas lost and found akan menangani jika terjadi masalah terhadap bagasi penumpang yang hilang maupun rusak.

Kegiatan baggage handling dan cargo handing adalah kegiatan penanganan terhadap bagasi dan kargo yang akan diberangkatkan dengan pesawat maupun bagasi dan kargo yang datang di bandara tujuan.

Aircraft handling yaitu pelayanan menangani pesawat saat berada di darat. Kegiatan aircraft handling yaitu meliputi pengisian bahan bakar (refueling), perawatan pesawat (maintenance) pengisian air bersih, menjaga kebersihan pesawat udara, bongkar muat bagasi dan kargo, mempersiapkan peralatan untuk kegiatan turun dan naik penumpang dari dan ke pesawat. Semua kegiatan tersebut dilakukan di area apron.

Para petugas yang bekerja di bagian tersebut harus memakai pakaian yang telah ditentukan sesuai prosedur untuk keamanan dan keselamatannya. Para petugas harus menggunakan rompi dan harus memakai ear plug agar pendengarannya tidak terganggu karena bunyi mesin pesawat. Selain itu, para petugas juga harus menggunakan safety shoes dan sarung tangan untuk mengurangi resiko kecelakaan pada saat bekerja.

Label:

12/11/2008

Pengawetan

Pengawetan
Iklim, biologis, mekanis atau fisik dan manusia mempunyai pengaruh yang besar terhadap barang yang disimpan, maupun yang sedang ditangani. Karena barang pada umumnya peka terhadap panas, dingin, lembab, bantingan, tekanan dan lain-lain, maka perlu dilaksanakan tindakan pengawetan,agar kondisi barang dapat tahan lama semaksimal mungkin.

Pallet
Pallet adalah suatu alas yang terdiri dari papan yang disatukan dengan kayu-kayu balok guna alas penumpukan barang, sehingga mudah diangkut sekaligus dalam jumlah yang banyak oleh forklift.

Keuntungan penggunaan pallet adalah:

1. Memudahkan pengangkutan barang dalam jumlah besar sekaligus.
2. Penghematan waktu, biaya dan tenaga.
3. Memungkinkan menumpuk barang sampai tinggi, tanpa khawatir akan kerusakan barang, karena tiang penyanggahlah yang memikul beban yang diatasnya(untuk pallet bertiang penyanggah)

Banyak barang yang dapat ditumpuk diatas pallet ditentukan oleh:

- Besarnya pallet
- Besar dan bentuk kemasan barang
- Berat barang
- Batas muatan lantai
- Batas kapasitas dan ketinggian angkat forklift

Label: , ,

Pengepakan

Packing(Pengepakan)

Pengepakan adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk mempersiapkan barang untuk dapat diangkut, disimpan ataupun dikirim kepada pemakai. Dalam hal ini termasuk pengewetan, pengenalan, dan pembungkusan.

Tujuan utama pengepakan ialah memastikan bahwa barang tiba pada tujuannya dengan keadaan baik.
Untuk itu kita harus melindunginya dari:

1. Pengaruh keadaan sekitar, seperti panas, cahaya, kelembaban dan lain-lain.
2. Penanganan yang salah, seperti himpitan, getaran, bantingan dan lain-lain.
3. Kerusakan dalam angkutan seperti kena air.
4. Kehilangan karena pencurian

Kegunaan pengepakan adalah

1. Untuk memperoleh perlindungan yang efisien dan ekonomis terhadap barang-barang dari kerusakan sebagai akibat dari cuaca, situasi atau kondisi sekitar, kerusakan fisik sebagai akibat dari penanganan yang salah.
2. Untuk memaksimalkan umur dan manfaat suatu barang.
3. Mempermudah penerimaan, penyimpanan, penanganan, perawatan dan transportasi.
4. Pengamanan terhadap orang dan barang.
5. Menambah daya tarik barang

Label: , ,

Pergudangan

PERGUDANGAN

Gudang dapat diartikan sebagai tempat penyimpanan barang yang mempunyai administrasi khusus, jelas batas-batasnya dan ada system pengamanannya. Jadi pergudangan adalah proses pangangkutan barang dari satu suatu tempat ke gudang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang bersangkutan.

Ada 2 bentuk gudang, yaitu:

1. Gudang tertutup. Gudang ini dibagi 2 jenis:
- Gudang yang beratap dan berdinding samping
- Gudang yang beratap, tetapi tidak berdinding

2.Gudang tertutup
Gudang terbuka adalah suatu lapangan yang digunakan untuk menyimpan barang yang tidak terpengaruh oleh cuaca.
Gudang dapat bertingkat, tergantung pada kegunaannya. Pada umumnya gudang tertutup dugunakan untuk menyimpan barang-barang yang mudah rusak karena cuaca dan tidak dimungkinkan untuk disimpan di gudang terbuka

Pengelolaan Gudang

Pada umumnya barang atau cargo yang akan dikirimkan tidak bias langsung dikirimkan ketempat tujuan, yaitu dari gudang si pengirim barang kepesawat dan dari pesawat udara langsung ke gudang si penerima ditempat tujuan.

Barang harus dimasukan terlebih dahulu ke dalam gudang dibandar udara pemberangkatan maupun dibandar udara tujuan. Karena ada formalitas kepabeanan yang harus dipatuhi dan kegiatan lain yang harus dilaksanakan yang ada kaitannya dengan keamanan dan keselamatan barang yang akan dikirim dan keselamatan penerbangan itu sendiri.
Sementara proses penyelesaian masalah penganganan pengecekan, penimbangan, pengepakan, penandaaan, dokumen barang, bea-bea yanga harus dibayar. Barang-barang akan tetap berada dalam gudang. Untuk menjaga keselamatan dan keamanan barang-barang tersebut digudang merupakan tanggung jawab pengelola pergudangan atau pihak pengelola pergudangan.

Tujuan pengelolaan gudang

Pengelolaan gudang yang baik dilakukan dengan tujuan:
1. mengurangi tingkat kerusakan, kehilangan barang yang tersimpan didalam gudang.
2. Mengurangi ketidakefisienan penggunaan ruang gudang
3. Mencegah bahaya kebakaran.
4. Memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada pamakai jasa pergudangan.

Terminal & Apron Area

TERMINAL AREA

1. Passenger Handling
Proses pelayanan penumpang dibandara baik pada saat sebelum penerbangan maupun setelah tiba ditempat tujuan.
2. Passenger
Seseorang atau sekelompok orang yang menggunakan jasa penerbangan untuk membawa ketempat tujuannya pada waktu tertentu.
3. Flow of Passenger

• Pre journey
Booking dan reservation (proses perencanaan perjalanan). Kode booking berisikan nama pax, alamat, nomor ticket.

• Pre flight service
Proses check in (penumpang melaporkan perihal keberangkatannya di check in counter untuk pernerbangan yang sudah ditentukan sesuai dengan reservasinya.

• In flight service

• Post flight service
Boarding adalah waktu atau saat penumpang sudah boleh naik ke pesawat.

• Post journey
Penanganan complain penumpang yang tidak puas dalam perjalanannya.

APRON SIDE

Apron adalah suatu daerah atau tempat dan bagian dari Bandar udara yang ditentukan dan digunakan untuk menempatkan pesawat terbang dan melakukan aktivitas: parkir, menaikan dan menurunkkan penumpang, cargo, pos, pengisian bahan bakar, perawatan pesawat terbang dan juga memberikan tempat untuk pergerakan kendaraan dan peralatan pendukung operasional darat.
Syarat-syarat Ramp Design:
1. Mempunyai permukaan atau dasar yang kuat.
2. Tersedianya tempat parker pesawat.
3. Tersedianya jalan dan area pergerakan untuk lalu lintas kendaraan dan peralantan pendukung operasional dari dan ke apron.
4. Tersedianya sarana jalan dari dan ke terminal penumpang, cargo area.
5. Tersedianya area untuk parkir kendaraan dan peralatan pendukung operasional darat.
6. Tersedianya sumber penerangan yang cukup dengan penempatan yang baik.

Tujuan Ramp Handling
1. Safety.
2. Regular.
3. Ramp activities.
4. Ground service equipment.

Label: , , , ,

12/07/2008

Ground Handling

GROUND HANDLING

Jasa pelayanan darat terhadap pelanggan berupa pelayanan terhadap pesawat, penumpang, bagasi, cargo dan pos. kegiatan lanjutan dari kegiatan penjualan jasa airlines.

Area pelayanan
1. Terminal Area.
2. Cargo Area.
3. Apron Side.

Pola Jaringan Transportasi Udara

1. Bandara Primer : melayani penumpang dalam jumlah besar, lingkup pelayanan atau daerah cakupan luas dan aksese langsung ke luar negeri.
2. Bandara Sekunder : melayani penumppang dengan jumlah sedang, lingkup pelayanan dan cakupan sedang.
3. Bandara Tersier : melayani penumpang dalam jumlah kecil dan tidak mempunyai daerah cakupan pelayanan.

Orientasi Pelayanan

1. Melancarkan dan memindahkan penumpang, bagasi, kargo dan pos dari suatu tempat ke tempat lain denan mengharapkan pendapatan.
2. Menjamin keamanan dan keselamatan penumpang, bagasi, kargo dan pos yang diangkut.
3. Mengembangkan dan mempercepat komunikasi dan perhubungan antar suatu daerah, baik nasional maupun internasional.
4. Memberikan keuntungan dari sisi politik, ekonomi, social, budaya dan faktor keamanan suatu Negara.

Ground Handling

1. Safety (Keselamatan).
2. Reliability (Keandalan).
3. On Time Performance (Tepat Waktu).
4. Customer Satisfaction (Kepuasaan Pelanggan).

Cargo & Pos

Jasa angkutan udara komersial selain menjual seat juga menjual space untuk cargo. Pelayanan untuk cargo selain dilakukan oleh airlines juga melibatkan beberapa instansi seperti freight forwader, custom, warehouse operator, ground handling company dan lain-lain.
Pelayanan cago sendiri dibagi atas pre-flight services, in-transit services dan post flight services. Freight forwader melayani pengiriman barang pada saat pre-flight dan post flight juga mewakilil airlines mengeluarkan besaran tarif yang dikenakan pada cargo yang akan dikirim.
Jasa layanan bermacam-macam seperti :

1. Door to door.
2. Port to port.
3. Door to port.
4. Port to door.

Perusahaan ground handling melayani cargo di seluruh bagian dan area. Selain caro pihak ground handling juga melayani jasa penanganan pengiriman pos. Warehouse operator menangani biaya sewa gudang, kemudian perusahaan ground handling terkait dengan biaya handling cargo.

Consolidator

Freight forwader yang khusus melayani pengiriman cargo dalam bentuk group.
1. Consol cargo : beberapa kiriman-kiriman kecil dari beberapa shipper yang dikumpulkan sehingga menjadi kiriman yang besar. Hal ini akan menguntungkan karena akan mendapatkan biaya kiriman yang lebih murah.
2. Forwader akan mengirimkan suatu kiriman yang besar dalam satu Master Air Waybil dan akan mengeluarkan House Air Waybil untuk customer dari freight forwader menggunakan struktur harga freight forwader tsb, bukan struktur harga yang dikeluarkan oleh airlines.
3. Bertanggungjawab atas pengiriman group consol tsb di airport asal dan juga bertanggungjawab di tempat tujuan untuk mengirimkan barang tsb ke masing-masing consignee.

Terminologi Cargo

1. Air Waybill
Dokumen yang dibuat atas perjanjian antara shipper atau cargo agent dengan airlines yang merupakan bukti kontrak kerjasama untuk pengangkutan barang melalui udara melalui rute yang dilalui oleh airlines tersebut.
2. Master Air Waybill
Dokumen yang mencover pengiriman individu sebagai consol cargo.
3. House Air Waybill
4. Neutral Air Waybill
5. Through Air Waybill
AWB yang mengcover keseluruhan transportasi(multi route) dari stasiun asal ke stasiun tujuan.
6. Cargo
Segala barang yang dikirimkan melalui pesawat udara kecuali pos atau barang lain dibawah perjanjian International Postal Convention dan bagasi yang dibawa penumpang dibawah naungan tiket penumpang, termasuk UM baggage yang diberangkatkan dengan dokumen AWB disebut cargo.
7. Cargo Aircraft
Setiap pesawat selain pesawat penumpang yang hanya mengangkut cargo dan pos saja.
8. Cargo Transfer
Cargo yang datang dari satu penerbangan dan melanjutkan dengan pesawat lain.
9. Cargo Transit
Cargo yang datang dan singgah sebentar sebelum melanjutkan pengiriman dengan pesawat yang sama.
10. Consignee
11. Dangerous Goods
Barang-barang yang apabila diangkut mengunakan angkutan udara dapat membahayakan kesehatan, dan atau keselamatan penerbangan.
12. Embargo
Pembatasan pengiriman atau penerimaan cargo yang dilakukan oleh pihak airlines karena alasan tertentu.
13. General Cargo
Semua jenis cargo selain special cargo
14. Overpack
See DGR
15. Unit Load Device
berbagai tipe dari pallet dan container.

Label: , , , , , ,